Article Detail

Menjadi Guru yang Sejati

Untuk merefleksikan dan merenungkan tugas yang diemban dalam dunia pendidikan, karyawan SMA Tarakanita mengadakan rekoleksi bersama Romo F.X. Heryanto Wonowulung,SJ di PSM, 19-20/12/12.  Karyawan diajak untuk kembali merefleksikan tugas-tugas  perutusan sebagai guru, staf TU, PP, dan satpam. Para karyawan diajak untuk koreksi diri dengan berbagai tayangan kisah yang relevan dengan keadaan anak muda zaman sekarang.

Romo Hery  mengisahkan  juga bagaimana menemukan makna kekatolikan pada sekolah  Katolik yang ada di Karachi, Pakistan, sekolah St. Joseph.  Kekatolikan di sekolah ini tidak ditampakkan secara lahiriah. Sekolah ini sangat menggarisbawahi martabat setiap pribadi, menekankan penghormatan , mendorong berpikir positif, menekankan suasana persaudaraan dan kesetiakawanan di antara semua kelompok dan suku. Yang sangat mengherankan adalah para suster dan staff yang Katolik menghayati kekatolikannya di antara para kolega dan para siswa yang mayoritas Muslim. Oleh karenanya, mereka yang Muslim dapat merasakan bahwa sekolah ini memiliki ciri-ciri Katolik dan betul-betul mewujudkan cita-cita pendidikan katolik.

Rekoleksi terasa ringan dan mengena karena agenda kegiatan sangat bervariasi.  Kamis ( 20/12) pukul 05.15 karyawan berjalan santai ke Makam Romo Sanjaya dan ibadat pagi dilakukan di kompleks makam tersebut.  Inti dari rekoleksi ini adalah guru dibawa kembali ke tugas utamanya yakni ,guru itu bukan buruh. Menjadi guru sejati merupakan panggilan hati. Tugas utama guru adalah membantu anak didik berkembang secara utuh. Seorang guru sejati adalah membebaskan peserta didik dari kegelapan dan mengarahkan peserta didik menemukan guru sejati yang berada dalam dirinya sendiri.
James H. Stronge (2002: 13-22) dalam bukunya “ Teacher as a Person” melontarkan 6 peran penting yang mesti dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya. Gagasannya ini amat penting untuk menilai diri kita sendiri “ Apakah secara personal dan profesioanl sebagai guru saya sudah berkualitas dan efektif?”.  Adapun 6 peran penting tersebut adalah sebagai berikut.
1.    Memperhatikan pribadi murid
2.    Menghargai dan memperlakukan secara sama masing-masing pribadi
3.    Interaksi sosial dengan murid
4.    Mendorong antusiasme dan motivasi untuk belajar
5.    Sikap terhadap profesi mengajar
6.    Sikap reflektif.
Rekoleksi diakhiri dan ditutup dengan perayaan ekaristi dipimpin Romo Heryanto Wonowulung, S.J.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment