Article Detail
Sendratari Mantyasih, Wujud Cinta Budaya Siswa SMA Tarakanita Magelang
SMA Tarakanita Magelang mengadakan pertunjukan sendratari berjudul "Mantyasih: Jejak Kebijaksanaan Leluhur" dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini bertujuan mengenalkan dan melestarikan kearifan lokal kepada siswa, sekaligus menanamkan nilai-nilai Pancasila secara nyata.
Pertunjukan ini mengangkat kisah dari Prasasti Mantyasih, peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram Kuno. Acara digelar di halaman depan sekolah dan dihadiri oleh orang tua, guru, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang.
Sebanyak 105 siswa kelas X tampil dalam sendratari ini, bekerja sama dengan Sanggar Kinara Kinari. Persiapan berlangsung selama kurang lebih empat bulan. Para siswa juga membuat sendiri kostum dengan motif batik kawung dan parang, serta menampilkan gambar water toren sebagai ikon Kota Magelang. Proses pembuatan batik dipandu oleh Bapak Kelik Sabaryo dari Batik Soemirah.
Ibu Dra. Puji Handayani, M.Pd., pengawas SMA Cabdin VIII, memberikan apresiasi tinggi terhadap pertunjukan ini. “Salut untuk SMA Tarakanita! Semuanya pas menggambarkan kisah Mantyasih,” ujarnya. Sementara itu, Sr. Rosiana Susiloastuti, CB dari Yayasan Tarakanita juga merasa bangga melihat proses dan hasil kerja keras para siswa.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa siswa SMA Tarakanita tidak hanya belajar di kelas, tapi juga berkembang dalam hal kreativitas, kerja sama, dan cinta budaya. Semoga semangat melestarikan budaya ini terus tumbuh di hati para generasi muda!
-
there are no comments yet